Gangguan/ Kelainan/ Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Pada sistem reproduksi dapat mengalami gangguan/ kelainan/ penyakit. Gangguan/ kelainan/ penyakit tersebut
bisa terjadi akibat beberapa faktor tertentu. Faktor tersebut bisa jadi akibat
tumor, infeksi virus/ bakteri atau akibat disfungsi organ itu sendiri. Berikut
adalah beberapa contoh Gangguan/
Kelainan/ Penyakit pada sistem reproduksi.
1.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit
ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat
menimbulkan kanker mulut rahim.
ETIOLOGI
Virus
penyebabnya adalah Virus Papilloma Humanus ( HPV ) ialah virus DNA yang
tergolong dalam keluarga virus Papova.Virus yang pernah ditemui pada
condyloma accuminata adalh type :
6,11,16,18,30,31,33,35,39,41,42,44,51,52 dan 56.
Beberapa
tipe VPH tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi yaitu type :
16 dan 18.Tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai
pada kanker serviks.Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada
condyloma accuminata dan neoplasma intraepitelial serviks derajat
ringan.
PATOFISIOLOGI
Sel
lapisan yang fundamental kulit luar diserang oleh HPV. Ini menembus
sampai kulit dan menyebabkan mucosa micro abrasions. Suatu tahap karena
virus tersembunyi tidak di mulai dengan tanda apapun atau gejala dan
dapat berlangsung dari satu bulan sampai beberapa tahun. Berkembang
secara tersembunyi produksi virus DNA, capsoids, dan partikel dimulai.
Sel Tuan rumah terkena infeksi menyebar dan berkembang ,Daerah yang
paling umum terpengaruh adalah penis, vulva, liang peranakan, leher
rahim, dan perianal area. Mucosal luar biasanya Luka di oropharynx,
pangkal tenggorokan, dan batang tenggorok telah dilaporkan. HPV-6 telah
dilaporkan di daerah lain ( misalnya, ekstrimitas).
Berbagai luka bersamaan adalah umum dan dapat melibatkan infeksi dan
dibedakan lokasi anatomicnya. Peradangan telah terbentuk untuk membawa
kedua-duanya berpotensi oncogenic dan cepat menyebar.
Perlu
dipertimbangkan penyalahgunaan seksual sebagai kemungkinan yang
mendasari masalah pada pasienbayi dan anak; bagaimanapun, mengingat
infeksi itu kontak langsungl atau secara tidak langsung oleh janin
jarang terjadi. Akhirnya, saluran vagina terkena infeksi dan menyebar
pada kelahiran dapat menyebabkan luka yang berhubungan dengan
pernapasan pada bayi.
INSIDENS
Di
Amerika Serikat : Insidens condyloma acuminata adalah 1%. Merupakan
penyakit yang ditularkan secara seksual umum ( STD). telah dilaporkan
melebihi 50%. Resiko Dan umumnya terjadi paling tinggi adalah antar
orang dewasa muda dekade yang ketiga dan remaja yang lebih tua Secara
internasional telah dilaporkan berbeda dan;berubah. Data dari Inggris,
italia, Netherlands,
dan lain negara-negara berkembang dan dikembangkan melaporkan HPV
infeksi/peradangan untuk sedikitnya sama seperti umumnya di Mortality
dan Morbiditas di Amerika serikat:
Pada
HPV dengan infeksi keadaan umum akan lebih buruk dengan berbagai
defisiensi immunologic. Tingkat kekambuhan,bentuk dan resiko menjadi
oncologic adalah paling tinggi. Penyakit tersembunyi sering pada yang
sedang hamil. Vulvar condyloma acuminata boleh bertentangan dengan
proses kelahiran. Trauma kemudian boleh terjadi, memproduksi kulit keras
atau erythema. Pendarahan telah dilaporkan luka besar yang dapat
terjadi kehamilan.Pada penderita laki-laki, pendarahan telah dilaporkan
dengan kutil yang flat/kempes penile urethral meatus, pada umumnya
dihubungkan dengan HPV-16. Luka boleh mendorong kearah perusakan daerah
yang dilibatkan. Akhirnya, urethral pada wanita juga mungkin terjadi.
Kedua jenis kelamin adalah sensitif terhadap infeksi.
Secara umum,hampir 75 % penderita wanita dikenai dengan infeksi
Usia secara umum akan mengenai dewasa muda antara 17 – 33 tahun dan puncak nya pada usia 20 – 24 tahun.
GAMBARAN KLINIS
Penyakit
ini terutama terdapat didaerah lipatan yang lembab,misalnya digaerah
genitalia eksterna.Pada pria tempat predileksinya di perineum dan
sekitar anus ,sulkus koronarius,gland penis,muara uretra eksterna
,korpus dan pangkal penis .Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya
,introius vagina ,kadang kadang pada posio utereri.Pada wanita akan
banyak mengeluarkan flour albus atau pada wanita hamil maka
pertumbuhannya akan semakin cepat.
Kelainan
kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan kalau
masih baru,jika telah lama akan berwarna kehitaman.Permukaannya
berjontjot ( papillomatosa ) sehingga pada vegetasi yang besar dapat
dilakukan percobaan sondase.Jika timbul infeksi sekunder warna kemerahan
akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak enak.Vegetasi yang
besar di sebut sebagai Giant Condyloma ( Buschke )yang pernah dilaporkan
menimbulkan degenerasi maligan,sehingga harus dilakukan biopsi.
Dari
anamnesa,faktor merokok,kontrasepsi oral,berganti-ganti pasangan dan
terlalu awal melakukan hubungan seks,merupakan resiko mendapatkan
condyloma acuminata.
Dua
pertiga penderita yang pernah berhubungan dengan penderita condyloma
acuminata akan terkena dalam waktu tiga bulan.Keluhan umumnya dengan
bengkak tanpa rasa sakit atau gatal,mengenai lebih dari satu tempat saja
atau tampak luka.
Bila
mengenai pangkal tenggorokan atau mukosa trakhea biasanya oleh kontak
seksual secara oral.Dan bila hubungan seks melalui anus baik pria dengan
wanita atau sesama pria akan dijumpai juga luka di daerah anus.Yang
jarang terjadi adalah bila dijumpai di ujung uretra akan sedikit
menghalangi keluarnya air seni.Dari anamnesa juga dapat diketahui apakah
kejadian adanya perdarahan saat hubungan seks terjadinya sebelum
mengidap penyakit condyloma acuminata atau sesudah nya.Pada wanita
hamil dengan penurunan daya tahan tubuh akan terjadi perdarahan per
vaginam.
GAMBARAN FISIK
Dapat
tunggal atau multiple dengan berbagai papil-papil,nampak seperti
mutiara,berbentuk seperti kawat,bunga kol,seperti jamur atau seperti
tanda tanda seru.
Kadang
bisa sangat lembut terutama bila di batang penis ,verrucosa atau
lobulated.Penonjolan dapat mengganggu penampilan juga.Warna bisa hampir
sama dengan kulit,kemerahan atau erytema atau hiperpigmentasi.Bila
bentuk tidak beraturan hati-hati mendiagnosa banding dengan melanoma.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Seperti halnya skrining untuk penyakit menular seksual yakni : HIV,kencing nanah,Chlamidia dan sipilis.
Test yang lain sebagai skrining adalah :
- Paps Smear : digunakan untuk melihat adanya sel yng papilomatosis,acantosis,abnormal koilocytik atau inti sel yang tidak normal
- Filter
Hybridization ( Southern blot and slot blot hybridization ),in situ
hybridization dan Polymerase chain reaction ( PCR ),test ini dapat
digunakan untuk diagnosa dan menilai tipe dari HPV
- Hybrid Capture
- Acetowhitening :-Luka yang disangkakan pada penis dibungkus dengan kasa yang direndam dengan Asam cuka 5 % selama 5 menit
- Dengan
menggunakan kolposkopi pembesaran 10 X ,kutil akan tampak berwarna
putih,suatu penampilan putih berkilau merupakan fokus epitel yang
hiperplasia
- Kolposkopi juga berguna mengidentifikasi luka pada cervix uterus terutama bila menggunakan asam cuka.
- Biopsi
: dilakukan pada luka yang tampaknya tidak lazim,atau berulang atau
pada penderita dengan resiko menderita neoplasma atau penurunan daya
tahan tubuh.
- Anoskopi
- Antroscopi
PENANGANAN
Emergency
yang sering membuat hati penderita tidak tenang adalah bila sudah
terjadi perdarahan masif dari luka.Sehingga diperlukan suatu langkah
dalam mengantisipasinya.
Tenangkan
penderita dengan terlebih dahulu proteksi diri dan menekan sumber
perdarahan.Bila tidak berhasil cryotherapi merupakan pilihan,dimana
dengan menggunakan applikator cotton tipped selama 10-15 detik dan
mengulanginya bila perlu.Angkat kulit dan dasar jaringan normal sebelum
membeku.Cryotherapi ini adalah pilihan pertama yang sempurna terutama
untuk perdarahan pada daerah perianal.Efek sampingnya saat perawatan
adalah sedikit erosi,ulkus dan hipopigmentasi pada kulit.Pada ibu hamil
akan aman digunakan.
- Elektrokauterisasi : ( Bedah listrik )
- Kurretage
- Pembedahan
dengan Eksisi : merupakan tindakan yang dianggap paling sukses dengan
angka kekambuhan yang kecil,keberhasilan 63 – 91 %
- Laser Karbondioksida ; Luka lebih cepat sembuh dan meninggalkan sedikit jaringan parut,bila dibandingkan elektrokauterisasi
- Bedah Beku ( N2 ,N20 cair )
- Bedah scalpel
- OBAT-OBATAN ;
- 1.Podofilin
: yang digunakan ialah tingtur podofilin 25 %.Kulit disekitarnya
dilindungi dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi,setelah
4 – 6 jam dicuci.Jika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3
hari.Setiap kali pemberian jangan melebihi 0,3 cc karena akan di serap
dan bersifat toksik.Gejala toksisitas adalah mual,muntah,nyeri
abdomen,gangguan pernafasan dan keringan yang disertai kulit yang
dingin.Dapat juga terjadi supressi sum-sum tulang yang disertai
trombositopenia dan leukopenia.Pada wanita hamil sebaiknya jangan
diberikan karena dapat menyebabkan kematian fetus.Cara pengobatan
Podofilin ini sering dipakai.Hasilnya baik pada lesi yang baru,tetapi
kurang mr=emuaskan pada lesi yang lama atau yang berbentuk pipih.
- 2.Asam triklorasetat
: Digunakan larutan dengan konsentrasi 50 %,dioleskan setiap
minggu.Pemberiannya harus hati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang
dalam.Dapat diberikan pada wanita hamil.
- 3.5-Fluorourasil
: Konsentrasinya antara 1 – 5 % dalamm krim,dipakai terutama pada lesi
di meatus uretra.Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang.Sebaiknya
penderita tidak miksi selama 2 jam setelah pengobatan.
- Interferon
: Dapat diberikan dalam bentuk suntikan ( im atau intra lesi ) dan
topikal atau krim.Interferon alfa diberikan dengan dosis 4 – 6 mU,im: 3
kali seminggu selama 6 minggu atau dengan dosis 1-5 mU im selama 6
minggu.Interferon beta diberikan dengan dosis 2 X 106 unit i.m selama 10
hari berturut turut.
- Immunoterapi :
Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan
dapat diberikan pengobatan bersama dengan imunostimulator.
PROGNOSA
- Banyak pasien yang gagal atau bereaksi yang baik pada perawatan
- Kekambuhan hampir 50 % pada wanita bila mengenai cervix uterus didapati setelah 1 tahun pengobatan
- Walaupun
sering mengalami residif,prognosis baik.Faktor-faktor predisposisi
dicari ,misalnya higiene,adanya flour albus atau kelembaban pada pria
akibat tidak disirkumsisi.
2.
Endometriosis
DEFINISI
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Merupakan gangguan akibat adanya jaringan endometrium dari luar rahim
(uterus) yaitu dapat tumbuh di sekitar
ovarium, oviduk, servik dsb. Gejalanya penyakit ini berupa rasa nyeri
perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Rasa nyeri ini
disebabkan oleh pengelupasan jaringan endometriosis.
PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim. Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada: |
GEJALA Endometriosis bisa menyebabkan: Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih. Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba. Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. |
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: |
PENGOBATAN Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa, tetapis elelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin. . Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut: - bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm - perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul - jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba - jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang. Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan. Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
|
3.
Epididimitis
Merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis.Epididimis adalah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar). Fungsinya adalah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel sperma yang berasal dari testis. Epididimis akut bisanya lebih berat daripada epididimis kronis. Epididimis kronis berlangsung selama lebih dari 6 minggu. |
PENYEBAB Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
|
GEJALA Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa ringan atau berat. Peradangan yang sangat hebat bisa menyebabkan penderita tidak dapat berjalan karena sangat nyeri.Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan. Infeksi hebat bisa menyebabkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan). Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah:
|
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Testis pada sisi yang terkena kadang membengkak. Nyeri tekan biasanya terbatas pada daerah tertentu (tempat melekatnya epididimis). Bisa ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
|
PENGOBATAN Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik. Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.Penderita sebaiknya menjalani tirah baring dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin. |
PENCEGAHAN Pada saat menjalani pembedahan, seringkali diberikan antibiotik profilaktik (sebagai tindakan pencegahan) kepada orang-orang yang memiliki resiko menderita epididimitis.Epididimitis akibat penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual yang aman dan terlindungi (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom) |
4.
Gonorhoe (Kencing Nanah)
Merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya
adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada
pria mulut uretra bengkak dan agak merah.
GO adalah
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan
gangguan reproduksi.
Melalui darah
Penyakit menular seksual ini juga
disebut penyakit venereal merupakan penyakit yang paling sering
ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan
penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah
menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia
dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui
transportasi udara.
Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah
dengan meningkatkan keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya
pencegahan. Salah satu di antara PMS ini adalah penyakit gonore yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae
yang menginfeksi selaput lendir saluran kencing, leher rahim, dubur dan
tenggorokan atau selaput lendir konjungtiva mata. Kuman ini dapat
menyebar ke bagian-bagian lain tubuh organisme melalui darah.
Gejala
Pada pria gejala penyakit ini diawali dengan adanya
gangguan ringan pada saluran kencing diikuti dengan rasa nyeri dalam
berbagai tingkatan ketika kencing. Muara saluran kencing pada penis
dapat berwarna merah dan mengalami pembengkakan. Pada awalnya wanita
tidak memperlihatkan gejala-gejala. Biasanya gejala pada mereka malah
timbul berbulan-bulan setelah terjadinya infeksi. Penyakit ini
kemungkinan dapat ditemukan hanya pada satu pasangan walaupun sudah
mengenai keduanya. Namun pada memperlihatkan gejala seperti: ingin
buang air kecil, nyeri waktu kencing, keputihan dan demam. Gonore dapat
menyebabkan infeksi pada indung telur, saluran telur dan saluran
kencing dan menyebabkan nyeri hebat dalam panggul.
Jika cairan tubuh yang mengandung kuman ini mengenai
mata seseorang dapat timbul konjuntivitis gonore (radang mata kencing
nanah). Untuk mengetahui adanya penyakit ini biasanya dilakukan sebagian
besar dilakukan dengan pemeriksaan analisa contoh cairan yang diambil
dari saluran kencing. Walaupun tidak ada pemeriksaan darah spesifik
untuk mendeteksi adanya kuman gonore namun demikian penting sekali untuk
mengambil contoh darah karena ada kemungkinan saja seseorang sekaligus
juga tertular dengan PMS lain seperti sifilis atau AIDS.
Pengobatan
Biasanya pengobatan dengan suntikan tunggal atau
dosis tungal ceftriaxona yang diminum. Jika infeksi menular melalui
darah biasanya pasien dirawat untuk mendapat obat antibiotika melalui
suntikan intravena.
5.
Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
Merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi
gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan
kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses
mola dan infeksi.
Pengertian hamil anggur atau secara medis disebut molahidatidosa
adalah suatu bentuk tumor jinak dari sel-sel trofoblas (yaitu bagian
dari tepi sel telur yang kelak terbentuk menjadi ari-ari janin) atau
merupakan suatu hasil pembuahan yang gagal. Jadi dalam proses
kehamilannya mengalami hal yang berbeda dengan kehamilan normal, dimana
hasil pembuahan sel sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah
menjadi gelembung – gelembung yang bergerombol berbentuk menyerupai buah
anggur. Semakin hari pertumbuhan gelembung semakin banyak bahkan bisa
berkembang secara cepat. Hal ini yang membuat perut seorang ibu hamil dengan molahidatidosa tampak cepat membesar .
Penyebab
Faktor langsung penyebab hamil anggur ini hingga sekarang masih
belum diketahui secara pasti. Diperkirakan bahwa beberapa faktor yang
sering dikaitkan sebagai penyebab hamil anggur
ini diantaranya yaitu mutasi genetik (buruknya kualitas sperma atau
gangguan pada sel telur) yang mengakibatkan pada kehamilan dimana janin
akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta
faktor gizi yang kurang baik. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau
diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi. Seringkali ditemukan
pada masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah, kekurangan
gizi pada ibu hamil, ibu yang sering hamil, gangguan peredaran darah
dalam rahim dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka
kejadian mola. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan
karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Pegobatan
Penanganan hamil anggur yang menjadi pilihan adalah dengan tindakan
kuretase untuk membersihkan rahim dari gelembung-gelembung hamil anggur.
Kuretase yang dilakukan dapat dilakukan beberapa kali tergantung
kondisi kehamilan molahidatidosa. Pemeriksaan kadar hormon Hcg
dalam tubuh ibu dan memastikan bahwa kondisi rahim sudah sungguh-sungguh
bersih. Pada keadaan tertentu dapat pula dilakukan tindakan
pengangkatan rahim karena dianggap berbahaya bagi kesehatan ibu, namun keputusan ini juga harus mempertimbangkan faktor umur ibu dan jumlah anak yang sudah dimiliki.
6.
Herpes Genitalis
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala
yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok pada kemaluan, hilang dan timbul,
akhirnya menetap seumur hidup.
Penyebab
Kejadian penyakit ini sangat cepat
akhir-akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara tuntas dan
sering kumat-kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil
dan persalinan. Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe 1 dan tipe 2.
- tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
- tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
- penyebab : virus Herpes Simpleks
- perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
- tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
- cara penularan : kontak langsung
- tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
PENGOBATAN
- Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan.
- Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi
obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai
sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala.
Asikovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes. - Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.’
- Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi herpes
genitalis, namun pengobatan secara umum perlu diperhatikan, seperti :
- menjaga kebersihan lokal
- menghindari trauma atau faktor pencetus. - Penggunaan idoxuridine mengobati lesi herpes simpleks secara lokal sebesar 5% sampai 40% dalam dimethyl sulphoxide sangat bermanfaat. Namun, pengobatan ini memiliki beberapa efek samping, di antaranya pasien akan mengalami rasa nyeri hebat, maserasi kulit dapat juga terjadi.(14)
- Meskipun tidak ada obat herpes genital, penyediaan layanan kesehatan
anda akan meresepkan obat anti viral untuk menangani gejala dan
membantu mencegah terjadinya outbreaks. Hal ini akan mengurangi resiko
menularnya herpes pada partner seksual. Obat-obatan untuk menangani
herpes genital adalah 12)
- Asiklovir (Zovirus)
- Famsiklovir
- Valasiklovir (Valtres) - Asiklovir
Pada infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam selama 5 hari), asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan asiklovir topikal (5% dalam salf propilen glikol) dsapat mengurangi lamanya gejala dan ekskresi virus serta mempercepat penyembuhan.(4,5) - Valasiklovir
Valasiklovir adalah suatu ester dari asiklovir yang secara cepat dan hampir lengkap berubah menjadi asiklovir oleh enzim hepar dan meningkatkan bioavaibilitas asiklovir sampai 54%.oleh karena itu dosis oral 1000 mg valasiklovir menghasilkan kadar obat dalam darah yang sama dengan asiklovir intravena. Valasiklovir 1000 mg telah dibandingkan asiklovir 200 mg 5 kali sehari selama 10 hari untuk terapi herpes genitalis episode awal. - Famsiklovir
Adalah jenis pensiklovir, suatu analog nukleosida yang efektif menghambat replikasi HSV-1 dan HSV-2. Sama dengan asiklovir, pensiklovir memerlukan timidin kinase virus untuk fosforilase menjadi monofosfat dan sering terjadi resistensi silang dengan asiklovir. Waktu paruh intrasel pensiklovir lebih panjang daripada asiklovir (>10 jam) sehingga memiliki potensi pemberian dosis satu kali sehari.
Absorbsi peroral 70% dan dimetabolisme dengan cepat menjadi pensiklovir. Obat ini di metabolisme dengan baik. - Herpes genitalis adalah kondisi umum terjadi yang dapat membuat penderitanya tertekan. Pada penelitian in vitro serta penelitian in vivo, povidone iodine terbukti merupakan agen efektif melawan virus tersebut, mendapatkan hasil memuaskan secara klinis dari povidone iodine dalam larutan aqua untuk mengobati herpes genital.
- CDC (Center For Disease Control and Prevention), merekomendasikan penanganan supresif bagi herpes genital untuk orang yang mengalami enam kali atau lebih outbreak per tahun.
- Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus dengan cara sectio caesaria bila pada saat melahirkan diketahui ibu menderita infeksi ini. Tindakan ini sebaiknya dilakukan sebelum ketuban pecah atau paling lambat 6 jam setelah ketuban pecah. Pemakaian asiklovir pada ibu hamil tidak dianjurkan.
- Sejauh ini pilihan sectio caesaria itu cukup tinggi dan studi yang dilakukan menggarisbawahi apakah penggunaan antiviral rutin efektif menurunkan herpes genital yang subklinis, namun
7.
Hipogonadisme
Merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon
androgen dan estrogen. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda
kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon.